Kenapa Memilih Club Motor Independent?
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa club motor independent memilih untuk tetap menjadi club motor independent dan tidak bergabung menjadi organisasi “anak-an” dalam satu organisasi induk.
Bagi club motor independent, menjadi club motor independent merupakan sebuah keputusan logika yang bersumber 1 falsafah hidup dan 3 pandangan realistis.
FALSAFAH HIDUP: Lebih baik menjadi kepala dari ular kecil daripada menjadi ekor dari ular besar.
PANDANGAN REALISTIS I: INDEPENDENT BEBAS MERDEKA
Independent memiliki pengertian bebas merdeka. Bebas menentukan arah dan tujuan sendiri. Merdeka menjadi tuan di rumah (wilayah kota/kabupaten sendiri). Independent juga memiliki pengertian kemandirian yang tidak bergantung pada siapapun. Ini adalah filosofi hidup yang sesungguhnya, bebas merdeka tanpa ketegantungan pada siapapun, namun membangun sinergi saling bergantungan (inter-dependent).
PANDANGAN REALISTIS II: SIKAP MENTAL OTONOM
Seiring dengan gerakan otonomi daerah, sangat penting untuk mendukung dan bertindak nyata menggerakkan sikap mental otonom. Tidak pada jamannya (dan bahkan kontra perkembangan jaman) generasi yang hidup di era reformasi masih memupuk pola pikir centralisasi. Desentralisasi merupakan cita-cita luhur perjuangan reformasi, dan seyogyanya menjadi rujukan dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam organisasi club motor.
PANDANGAN REALISTIS III: NON-WARALABA
Club motor independent, jauh dari tata cara yang berlaku dalam dunia bisnis waralaba. Waralaba memberikan kewajiban pada “anak-an” yang menggunakan “nama” terwaralaba. Kewajiban dalam bisnis waralaba yang tidak ada dalam club motor independent adalah tidak ada kewajiban menggunakan “nama” yang sama, tidak ada kewajiban menggunakan aturan yang sama dari pemilik “nama” terwaralaba, juga tidak ada kewajiban membayar (setor iuran) pada pemilik nama terwaralaba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar